Nama-Nama Bulan Dalam kalender Islam atau kalender hijriyah sendiri terdiri
atas 12 bulan, yakni bulan Muharram, bulan Shafar, bulan Rabi'ul Awal, Rabi'ul
Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal,
Dzulqa'idah, dan Dzulhijjah. Kalender hijriah ini digunakan umat Islam,
khususnya untuk menentukan waktu yang berhubungan dengan ibadah maupun
hari-hari yang penting lainnya. Penamaan kalender Hijriyah sendiri dikarenakan di tahun pertama pada
kalender ini yaitu tahun terjadinya sebuah peristiwa dimana Nabi Muhammad SAW
berhijrah dari Makkah menuju Madinah di tahun 622 M.
Untuk lebih mengenal kalender hijriyah atau Islam ini, mari kita ulas
Nama-Nama Bulan dalam Kalender Islam
1. Bulan Muharram (محرم)
Bulan Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender Islam dengan banyaknya
hari 30 hari. Kata Muharam menurut bahasa sendiri artinya diharamkan. Abu Amr
ibn Al’Alaa berkata dimana “Dinamakan sebagai bulan Muharam sebab peperangan
atau jihad diharamkan di bulan-bulan tersebut". Bila saja jihad disyariatkan dan
hukumnya terlarang di bulan tersebut, dengan begitu hal tersebut bermakna
dimana perbuatan-perbuatan secara asal sudah dilarang Allah Ta’ala mempunyai
penekanan pengharaman agar lebih dihindari khusus di bulan Muharram ini. Di
bulan tersebut Allah melarang agar umatnya tak melakukan segala perbuatan yang
telah di larang-Nya.
2. Bulan Shafar (صفر)
Dalam kalender Islam sendiri bulan Shafar yaitu bulan kedua sesudah Muharam
pada kalender Hijriyah atau Islam yang berdasarkan dengan tahun Qamariyah. Shafar artinya adalah kosong. Dinamakan sebagai bulan Shafar sebab di bulan
ini dulu orang-orang dari Arab sering sekali meninggalkan rumah menyerang
musuh. Berdasarkan bahasa, arti Safar kosong, namun ada juga yang
mengartikannya bahwa Shafar adalah kuning.
Dinamakan sebagai Shafar, sebab kebiasaan semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.
3. Bulan Rabi'ul Awal (ربيع الأول)
Bulan Rabi'ul Awal merupakan bulan ketiga pada penanggalan hijriyah. Di bulan
ini tepat pada tanggal 12 rabiul awal, diyakini sebagai hari dimana lahirnya
Nabi Muhammad SAW yakni Maulid Nabi Muhammad SAW. Adapun penamaan bulan Rabi'ul
Awal sendiri berasal dari kata rabi’ (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah.
4. Bulan Rabi'ul Akhir (ربيع الأخير)
Rabi'ul Akhir termasuk bulan keempat dalam kalender hijriyah. Adapun penamaan
bulan Rabi'ul Akhir sama dengan penamaan Rabiul Awal. Hanya kalimat "akhir" bermaksud masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan
5. Bulan Jumadil Awal (جمادى الأول)
Jumadil Awal adalah bulan kelima dari kalender hijriah. Adapun lamanya hari
yang terdapat pada bulan kelima kalender hijriah ini yaitu sebanyak 30 hari. Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan. Pendapat lain mengatakan, dinamakan
sebagai bulan Jumadil Awal sebab di bulan ini air membeku, atau sewaktu suku
arab menamai bulan ini keadaan air ketika itu membeku karena musim dingin.
6. Bulan Jumadil Akhir (جمادى الأخير)
Jumadil Akhir adalah bulan keenam menurut kalender hijriyah atau kalender
Islam. Termasuk bulan keenam pula dalam penanggalan Jawa. Adapun hari yang
terdapat pada bulan keenam kalender hijriah ini yaitu sebanyak 29 hari. Alasan
penamaannya sama seperti Jumadil Awal
7.
Bulan Rajab (رجب)
Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh pada penanggalan hijriyah. Dimana bulan
Rajab sendiri disebut juga dengan bulannya Allah. Di tanggal 27 pada bulan
rajab, setiap umat Islam yang ada di seluruh dunia pun merayakan hari Isra
Miraj Nabi Muhammad SAW, yakni ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan mulai
dari Makkah tepatnya di Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha di Palestina
bersama Buraq serta dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap
Allah Ta’ala. Rajab artinya Penta’zhiman (pengagungan). Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.
8. Bulan Sya’ban (شعبان)
Bulan Sya’ban adalah bulan ke-8 dalam penanggalan
Hijriyah dengan lamanya hari 29 hari. Adapun nama Sya’ban sendiri memiliki arti
yaitu pemisahan sebab orang-orang dari Arab berpisah dan berpencar di bulan ini
demi mencari air. Ada juga mengatakan Sya'ban artinya: berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).
9. Bulan Ramadhan (رمضان)
Bulan Ramadhan termasuk bulan ke sembilan dalam penanggalan Hijriyah yang memiliki lama hari sekitar 30 hari. Di sepanjang bulan
Ramadhan setiap orang Muslim melakukan aktivitas keagamaan, seperti berpuasa,
ibadah shalat tarawih, ibadah di malam Laylatul Wadar, memperingati turunnya
Al-Quran, membayar zakat fitrah, memperbanyak membaca ayat suci Alquran serta
perayaan dari Idul Fitri. Ramadhan artinya bersangatan panas.
10.
Bulan Syawal (شوال)
Bulan syawal sebagai bulan ke 10 dalam kalender Islam dengan sebanyak 29
hari. Di tanggal 1 Syawal, biasanya umat Islam akan merayakan Idul Fitri yakni
sebagai hari kemenangan sesudah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Adapun nama Syawal memiliki arti tegak atau naik. Berasal dari kata-kata “Syalatul ibli bi adznabiha lith-thiraq” (Unta menegakkan ekrnya untuk bangkit
berjalan).
11. Bulan Dzulqa'idah (ذو القعدة)
Bulan Dzulqa'idah sebagai bulan ke-11 dalam penanggalan Islam yang memiliki
sebanyak 30 hari. Bulan ini termasuk bulan dengan makna sakral sebab di bulan
ini ada larangan untuk berperang. Adapun makna dari Dzulqa'idah sendiri yaitu Gencatan
Senjata, karena di saat inilah bangsa Arab menghentikan peperangan di bulan Dzulqa'idah. Pendapat lainnya: Dzulqa'idah berasal dari kata dzul (pemilik) dan qa’dah (duduk). Penamaan Dzulqa'idah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.
12. Bulan Dzulhijjah (ذو الحجة)
Bulan Dzulhijjah masuk dalam urutan bulan hijriyah yang terakhir atau ke-12
dari penanggalan hijriah. Ada banyak perbedaan pendapat umat Islam untuk
menentukan awal dari bulan Dzulhijjah. Diantaranya ada yang memakai rukyah, hisap
atau mengikuti penetapan di Arab Saudi. Dinamakan sebagai bulan Dzulhijjah, sebab orang-orang Arab (dahulupun) melaksanakan haji di bulan ini. Umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.
Itulah penjelasan tentang 12 Nama-Nama Bulan dalam Kalender Islam yang
dapat kami jelaskan. Adapun penentuan dari mulainya tahun ke 1 di tahun Hijriyah
biasanya dilakukan selama 6 tahun sesudah wafatnya Rasulullah SAW. Akan tetapi,
sistem yang paling mendasari dari kalender hijriyah ini sebenarnya sudah ada
sejak zaman sebelum Islam.
Wallahu a’lam bishshawab
Sebagian tulisan ini adalah hasil dari tarjamah
bebas tafsir Ibnu Katsir.
تفسير ابن كثير (4/
146)
"ذكر الشيخ علم الدين
السَّخاوي في جزء جمعه سماه "المشهور في أسماء الأيام والشهور": أن المحرم
سمي بذلك لكونه شهرا محرما، وعندي أنه سمي بذلك تأكيدا لتحريمه؛ لأن العرب كانت تتقلب
به، فتحله عاما وتحرمه عاما، قال: ويجمع على محرمات، ومحارم، ومحاريم. صفر: سمي بذلك لخلو بيوتهم منه، حين يخرجون للقتال والأسفار، يقال: "صَفِرَ
المكان" : إذا خلا ويجمع على أصفار كجمل وأجمال. شهر ربيع أول: سمي بذلك لارتباعهم فيه. والارتباع الإقامة في عمارة الربع، ويجمع
على أربعاء كنصيب وأنصباء، وعلى أربعة، كرغيف وأرغفة. ربيع الآخر: كالأول. جمادى: سمي بذلك لجمود
الماء فيه. قال: وكانت الشهور في حسابهم لا تدور. وفي هذا نظر؛ إذ كانت شهورهم منوطة بالأهلة، ولا بد من دورانها، فلعلهم سموه بذلك، أول ما سمي عند جمود الماء في البرد، ويُجمع على جُمَاديات، كحبارى وحُبَاريات، وقد يذكر ويؤنث، فيقال: جمادى الأولى والأول، وجمادى الآخر والآخرة. رجب: من الترجيب، وهو التعظيم، ويجمع على أرجاب، ورِجَاب، ورَجَبات. شعبان: من تشعب القبائل وتفرقها للغارة ويجمع على شَعَابين وشَعْبانات ، ورمضان: من شدة الرمضاء، وهو الحر، يقال: "رمضت الفصال" : إذا عطشت، ويجمع على رَمَضَانات ورَماضين وأرْمِضَة قال: وقول من قال: "إنه اسم من أسماء الله"؛ خطأ لا يعرج عليه، ولا يلتفت إليه. قلت: قد ورد فيه حديث؛ ولكنه ضعيف، وبينته في أول كتاب الصيام. شوال: من شالت الإبل بأذنابها للطراق، قال: ويجمع على شَوَاول وشَوَاويل وشَوَّالات. القعدة: بفتح القاف -قلت: وكسرها -لقعودهم فيه عن القتال والترحال، ويجمع على ذوات القعدة. الحجة: بكسر الحاء -قلت: وفتحها -سمي بذلك لإيقاعهم الحج فيه، ويجمع على ذوات الحجة."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar